selamat datang di blog kehidupan aku

Rabu, 29 Januari 2014

kisah hidup ku

Nama                                      :                       jurawan

tempat tanggal lahir          :                       kota baru 11 maret 1992
 
 Alamat                                    :                       kota baru dusun IV no 239

Jenis kelamin                       :                       laki-laki

Agama                                    :                       islam


                  Aku adalah seorang anak desa yang mencari ilmu di kota besar, terkadang aku ingin belajar dan terkadang pula aku malas belajar ntah kenapa didalam diriku terdapat sifat yang seperti itu. aku terlahir dari keluarga yang kurang mampu setiap hari kedua orang tuaku harus mencari uang demi menyekolahkan sianak bungsunya ayahku bekerja kebun sawit dahulunya milik PT ASIAN AGRI tapi sekarang telah menjadi milik pribadi itu dahulunya sebelum ayah saya sakit tapi sekarang ayah saya dalam keadaan sakit sudah 6 tahun ayah saya mengalami sakit yang tidak pernah sembuhnya ntah sampai kapan ayah saya akan mendderita karna penyakit itu sudah puluhan kali dibawak ke rumah sakit mulai dari RS SANTA MARIA rumah sakit yang terkenal di pekanbaru sampai ke AHMAD MUHTAR rumah sakit terhebat di bukit tinggi tapi hasilnya nihil juga sudah juta uang kami habis untuk berobat namun penyakitnya belum juga di ketahui konsultasi dengan dokter ahli oenyakit dalam DOKTER HWONG dokter hebat di rengat setiap minggu kami harus pergi ke rengat, kami tinggal di desa kota baru jarak antara rengat dan kota baru memakan waktu sekitar 2 jam terpaksa kami harus menyewa mobil setiap minggunya, ayah saya menghabiskan uang 5 juta setiap minggu hanya utuk berobat saja belum lagi rental mobil, makan di jalan, diperkirakan habis biaya 6 juta setiap minggunya hanya untuk beroabt saja.
Pergi ke dukun atau ke kyai dari mulai yang ada di desa sampai ke jambi sudah pernah kami datangi namun lagi lagi gagal juga JADI KAMI HARUS BERBUAT APA SEKARANG…………???????
Untuk biaya berobat ayah saya kami harus merelakan 1 kapling sawit hilang dengan harga Cuma Rp 80 juta biasanya satu kapling sawit di hargai Rp. 120 juta karna kami butuh biaya mendadak terpaksa kami jual 1 kapling sawit dan masih untung ada 4 kapling sawit yang kami miliki

                  Ayah saya ini sangat tekun dalam pekerjaannya tidak pernah ada kata kata menyerah dalam hidup beliau setiap hari selalu bekerja keras untuk menghidupi keluarganya tanpa kenal lelah dalam pekerjaannya. Ayah ku ini sangat saying kepadaku sampai sampai kakak dan abangku iri dengan perlakuan ayahku kepada ku bagiku ayah ku adalah sosok pahlawan dari semua maslahku ibaratkan beliau adalah jembatan buatku untuk menyebrangi samudra hinda yang sangat luas aku selalu beliau perlakuakn khusus sanagt berbeda sekali dengan ke dua saudara ku yang lain apa yang aku mau pasti beliau turuti bagiku ayahku adalah BEST OF THE BAST tak ada sosok lain bagiku yang patut aku tiru selain beliau

                  Ibu saya bekerja juga sehari hari dia bekrja jualan dipasar seperti di Kelayang, Simpang kelayang, Petonggan, Kota medan dan Kota baru biasanay beliau berjualan jahe kencur kunyit dan bahan masakan lainnya, ibu ku ini memiliki sifat yang sangat penyayang terutama kepada ku apa yang aku pinta pasti dikasihnya terkadang saya merasa kasihan dekan ibu saya karna dia harus banting tulang demi mendapatkan uang  unruk keluarga biasanya ibu saya berdagang kepasar petonggan beliau harus bagun jam 2 pagi untuk mempersiapkan alat-alat yang akan di bawak kepasar setelah jam setengah 4 ibu saya berangkat kepelabuhan unruk menunggu pompon (kapal kecil) yang membawa para pedanag laiinya menuju pasar yang ada pada hari itu daftar pasar yang ada di daerah ku

Ø  Minggu = pasar simpang kelayang

Ø  Selasa = pasar petonggan

Ø  rabu = pasar kelayang

Ø  kamis = pasar kota baru

Ø  jum’at = pasar kota medan


tidak jarang ibu saya ketinggalan pompon gara-gara telat bangun akhirnaya beliau tidak jadi berjualan. Pasar petonggan adalah pasar yang paling jauh dari tempat tinggal ku kalau perginya memakan wakatu 2 jam itu karna mengikuti aliran sungai yang arahnya ke hilir  jiak pulangnya memakan waktu lebih dari 3 jam karna melawan arus sunagi karna pada waktu dahuluya di daerah saya tidak ada yang punya motor makanya semua pedagang harus rela menumpang pompon untuk pergi mencari nafkah mereka rela berjam jam di atas pompong asalkan bias menghasilkan uang demi keluarganya

                  hari berganti hari kehiduapn kelauarga kami namun kehidupan kelluarga kami tidak ada perubahan sampai suatu ketika ada perusahaan yang ingin memperkerjakan warga desa kota baru dan sekitarnya ayah saya pun ikutan bekerja di PT tersebut, hari bergati hari kehidupan kami mulai berubah awalnya kami dapat membeli sebuah motor K 70 waktu itu harganya Rp. 300 ribu pada waktu ituhamya ada beberapa orang yang memiliki motor semenjak itu ibu saya tidak lagi menggunakan pompon untuk pergi kepasar tapi menggunakan motor lebih cepat sampainya hanya 1 jam sudah sampai ke pasar petonggan jadi bias mengirit waktu